ERAU: Kemegahan Warisan Kerajaan Kutai yang Menyatu dalam Harmoni Budaya
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur — Ketika genderang adat ditabuh dan Sungai Mahakam memantulkan bayangan prosesi budaya yang agung, maka saat itulah Festival ERAU kembali menggema, menghidupkan denyut nadi sejarah dan mengundang dunia untuk menyaksikan keajaiban budaya yang tak lekang oleh waktu.
Festival ERAU bukan sekadar serangkaian pertunjukan tradisional. Ia adalah peristiwa budaya kolosal yang menyatukan jejak leluhur, semangat zaman, dan harapan masa depan. Di tengah hiruk-pikuk globalisasi, ERAU hadir sebagai oase nilai-nilai luhur, mengajak setiap insan untuk kembali menengok akar identitasnya — dengan penuh kebanggaan.
Tahun ini, ribuan pasang mata terpukau oleh pesona ERAU yang digelar meriah di Kota Tenggarong. Selama sembilan hari, kota ini menjelma menjadi panggung budaya yang hidup, penuh warna, dan menggugah hati.
Simbol Agung dalam Balutan Tradisi
“Erau” berasal dari bahasa Kutai yang berarti “keramaian” atau “kegembiraan.” Namun sesungguhnya, ERAU adalah perayaan sakral yang menyulam spiritualitas, sejarah, dan persaudaraan menjadi satu kesatuan yang memesona.
Sejak masa kejayaan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, festival ini menjadi momen penting kerajaan, baik untuk menobatkan pemimpin baru maupun merayakan momen istimewa. Kini, semangat itu dilanjutkan dalam kemasan yang inklusif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat — tanpa menghilangkan sakralitasnya.
Berlangsung di Momen Istimewa
Festival ERAU biasanya dilaksanakan pada *bulan September, tepatnya bertepatan dengan *Hari Jadi Kota Tenggarong yang diperingati setiap 28 September. Pilihan waktu ini bukan tanpa alasan — ia mengandung makna historis dan simbolik, sekaligus memperkuat posisi Tenggarong sebagai jantung budaya Kalimantan Timur.
Di saat kota-kota besar berlomba menampilkan modernitas, Tenggarong menyambut para tamu dengan pesona masa lalu yang hidup kembali dalam semangat kekinian.
Rangkaian Acara Spektakuler dan Penuh Arti
Festival ERAU dipenuhi dengan prosesi dan pertunjukan yang membuat siapa pun terpukau:
Mengulur Naga: Sebuah atraksi ikonik di Sungai Mahakam yang tidak hanya indah, tetapi juga sarat simbolisme akan kekuatan, perlindungan, dan kelimpahan. Sebuah tontonan yang memikat mata dan menggugah jiwa.
Tari Ganjur dan Tari Topeng: Perpaduan antara gerakan, musik, dan makna yang menceritakan kisah-kisah kejayaan Kutai. Tiap hentakan kaki penari adalah bisikan sejarah yang tak boleh dilupakan.
Bepelas Sultan: Prosesi sakral kerajaan di mana Sultan dan keluarga melakukan ritual penyucian diri serta memberikan restu kepada rakyat. Momen yang menyentuh hati, karena menyiratkan kedekatan antara pemimpin dan rakyatnya.
Beseprah: Tradisi makan bersama di jalanan utama Tenggarong, menggambarkan nilai kesetaraan dan kebersamaan. Siapa pun boleh duduk bersama — tua-muda, pejabat maupun masyarakat — semua setara dalam kebudayaan.
Belimbur: Festival ditutup dengan semarak ritual siram-siraman air, sebagai simbol pemurnian dan kebahagiaan. Tawa bercampur air menjadi tanda penutup yang manis dan membahagiakan.
Menghidupkan Ekonomi, Membangkitkan Semangat Rakyat
Tidak hanya memukau secara budaya, ERAU juga berdampak besar secara ekonomi. Hotel penuh, pelaku UMKM banjir pesanan, dan para seniman lokal memperoleh panggung untuk menampilkan karyanya. Tenggarong pun berubah menjadi destinasi wisata yang menggeliat penuh energi dan kreativitas.
Lebih dari itu, ERAU adalah perekat sosial. Generasi muda tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku utama dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya ini. Mereka belajar tentang nilai, makna, dan jati diri — sambil bergembira.
Budaya yang Adaptif dan Mendunia
Di era digital, ERAU pun bertransformasi. Kini, festival ini hadir pula dalam layar-layar dunia — melalui media sosial, siaran langsung, dan promosi virtual. ERAU menjadi jendela budaya Kutai yang terbuka lebar ke dunia, tanpa kehilangan akar dan esensinya.
Penutup: Menyulam Masa Lalu, Menyambut Masa Depan
ERAU bukan hanya milik Kutai, bukan hanya milik Kalimantan Timur — ERAU adalah kebanggaan Indonesia. Ia adalah perayaan hidup tentang bagaimana budaya bisa menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun bangsa yang berkarakter.
Dalam ERAU, kita belajar: bahwa kehormatan tidak selalu datang dari kemegahan, tetapi juga dari kesetiaan menjaga warisan. Bahwa kebahagiaan tidak hanya berasal dari hiburan, tapi juga dari kedalaman makna yang kita rayakan bersama. Mari datang ke ERAU — bukan hanya untuk menyaksikan, tapi untuk merasakan denyut budaya yang penuh pesona, menggugah rasa, dan membangkitkan cinta.